SOAL RANAH AFEKTIF SIKAP SOSIAL:
TANGGUNG JAWAB
Disusun untuk
memenuhi tugas (Ujian Akhir Semester) mata kuliah Assesmen Proses dan Hasil
Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dr.
Sukiman, M. Pd
Oleh:
Ummu Mawaddah
1620410004
PROGRAM MAGISTER STUDI ISLAM
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
A.
Teori Sikap Sosial: Tanggung Jawab
1. Pengertian tanggung jawab
Tanggung jawab
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya.[1]
Selain itu, tanggung jawab didefinisikan sebagai kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.[2] Menurut
Yaumi, tanggung jawab adalah suatu tugas atau kewajiban untuk melakukan atau
meneyelesaikan tugas dengan penuh kepuasan (yang diberikan oleh seseorang, atau
atas janji atau komitmen sendiri) yang harus dipenuhi seseorang dan yang
memiliki konsekuen hukuman terhadap kegagalan.[3]
Rachman dalam
Muhammad Yaumi menuturkan beberapa pemahaman umum tentang tanggung jawab,
sebagai berikut.
a. Tanggung jawab adalah mengerjakan tugas yang
diberikan
b. Tanggung jawab adalah menjaga sesuatu
c. Tanggung jawab adalah menolong orang lain
ketika mereka membutuhkan pertolongan.
d. Tanggung jawab adalah keadilan
e. Tanggung jawab adalah membantu membuat dunia
menjadi lebih baik.[4]
Dari penjelasan
di atas, dapat kita pahami bahwa tanggung jawab merupakan keadaan seseorang
wajib melakukan sesuatu sesuai dengan tuntutannya.
2. Dalil perintah tanggung jawab
Tanggung jawab
merupakan ajaran dalam setiap agama, tak terkecuali Islam. Allah Swt.
memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa bertanggung jawab melalui firman-Nya.
Salah satunya tertuang dalam QS. At-Tahrim ayat 6 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ
وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ
غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya : “Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS. At-Tahrim: 6)[5]
Selain dalam al-Qur’an, perintah
tanggung jawab juga ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abdullah bin
Umar sebagai berikut.
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: كًلُّكُمْ رَاعٍ وَكَلُّكُمْ
مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى أَهْلِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ زَوْجِهَا وَ مَسْؤُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا
وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَقَالَ
حَسِبْتُ أَنْ قَالَ : وَالرَّجُلُ
رَاعٍ فِى مَالِ اَبِيْهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَ كًلُّكُمْ رَاعٍ
وَكَلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ) رواه
البخارى ومسلم والترمذى(
Artinya: “Dari
Abdullah bin Umar ra. ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: "Setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung
jawab atas apa yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab
atas rakyatnya. Lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab
atas anggota keluarganya. Dan seorang
perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya, dan ia
bertanggung jawab atas semua anggota keluarganya. Seorang pembantu adalah
pemimpin bagi harta majikannya, dan ia
bertanggung jawab atas keselamatan dan keutuhan hartanya".
Abdullah berkata: 'Aku mengira Rasulullah mengatakan pula bahwa seseorang
adalah pemimpin bagi harta ayahnya dan bertanggung jawab atas keselamatan dan
keutuhan hartanya itu. Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas
segala yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari Muslim dan Tirmidzi).
Ayat dan hadis di atas menunjukkan bahwa tanggung jawab
merupakan kewajiban setiap individu. Manusia diciptakan beserta tanggung jawab
yang melekat pada dirinya, baik untuk dirinya sendiri, orang lain, maupun untuk
sekitarnya. Kelak, masing-masing akan dimintai pertanggungjawaban sesuai tugas
yang diembannya.
3. Bentuk-Bentuk tanggung jawab
Bentuk tanggung jawab dapat bermacam-macam,
bergantung pada posisi dalam kehidupan. Selain bertanggung jawab terhadap orang
lain, kita juga dituntut bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Tanggung
jawab terhadap diri sendiri dapat diwujudkan dengan selalu memberi contoh
kepada orang lain. Kita tidak bisa
melarikan diri dari tanggung jawab karena tanggung jawab yang tidak dipenuhi
sampai kapanpun akan menjadi beban yang terus mengganggu.[6] Berikut
ada lima tanggung jawab yang harus kita jalankan.
a. Tanggung jawab sebagai individu
Di bidang pengembangan diri, kita bertanggung jawab untuk mengembangkan
bakat dan kemampuan yang kita miliki.
b. Tanggung jawab sebagai anak
Sebagai anak kita bertanggung jawab untuk menyayangi orang tua, menghormati
orangtua, meringankan beban orang tua, dan mematuhi perintah orang tua.
c. Tanggung jawab sebagai siswa
Siswa bertanggung jawab untuk belajar, mengerjakan tugas di sekolah,
menaati tata tertib sekolah, serta berbuat baik kepada guru dan di sekolah.
d. Tanggung jawab sebagai umat beragama
Kita bertanggung jawab untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara
beribadah sesuai agama yang kita anut.
e. Tanggung jawab sebagai warga negara
Kita bertanggung jawab untuk tidak melakukan kejahatan serta taat kepada
peraturan dan hukum negara yang berlaku.[7]
Selain kelima
bentuk tanggung jawab tersebut, Djoko Widagho membagi macam-macam tanggung
jawab kedalam empat hal, yaitu tanggung jawab kepada keluarga, tanggung jawab
kepada masyarakat, tangung jawab kepada bangsa/negara, serta tanggung jawab
kepada Tuhan.[8]
4. Manfaat tanggung jawab
Berikut adalah beberapa manfaat yang dihasilkan dari penerapan sikap
tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
a. Membantu diri sendiri
Jika kita bertanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang dibebankan
kepada kita, secara tidak langsung kita membantu diri sendiri untuk berlatih
mencapai keberhasilan.
b. Efektif membantu orang lain
Jika kita bisa mengerjakan tugas sampai selesai, secara tidak langsung teman kita tidak perlu turun tangan untuk
membantu kita, sehingga teman kita dapat mengerjakan tugas lainnya.
c. Dapat dipercaya
Tanggung jawab dapat melahirkan kepercayaan. Jika kita tidak bisa
menyelesaikan tugas yang diberikan, kita akan dicap sebagai orang yang tidak
bertanggung jawab.[9]
B.
Indikator Sikap Tanggung Jawab
Sikap tanggung jawab dapat diketahui melalui indikator berikut.
1.
melaksanakan
tugas individu dengan baik
2.
menerima resiko
dari tindakan yang dilakukan
3.
tidak
menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4.
mengembalikan
barang yang dipinjam
5.
mengakui dan
meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
6.
menepati janji
7.
tidak
menyalahkan orang lain untuk kesalahan karena tindakan dirinya sendiri
Selain indikator diatas, berikut dipaparkan
karakter seseorang yang memiliki sikap tanggung jawab, yaitu:
1.
selalu mencari
tugas dan pekerjaan apa yang harus segera diselesaikan
2.
menyelesaikan
tugas tanpa diminta atau disuruh untuk mengerjakannya
3.
memahami dan
menerima konsekuensi dari setiap tindakan yang dilakukan
4.
berpikir
sebelum berbuat
5.
melakukan
pekerjaan sebaik mungkin dengan hasil yang maksimal
6.
membersihkan
atau membereskan segala sesuatu yang digunakan setelah menggunakan sekalipun
tanpa ada orang lain yang melihatnya.
7.
Selalu berusaha
sebaik mungkin
8.
Terus berbuat
dan tidak berhenti sebelum menyelesaikannya
9.
Ikhlas berbuat
karena alasan pengabdian kepada Tuhan YME.[11]
C.
Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap Tanggung
Jawab
Teknik yang digunakan dalam penilaian sikap
tanggung jawab ini adalah observasi guru dan penilaian diri. Seperti yang kita
ketahui, penilaian menggunakan teknik observasi bersifat utama, sehingga
penilaian lainnya seperti penilaian diri merupakan penunjang dalam hal
tersebut.
Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui
pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku
yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum.
Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran
dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung,
seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan,
kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan tanggung jawab selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah
selama perilakunya dapat diamati guru. [12]
Observasi perilaku pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal. Misalnya, orang yang minum kopi dapat dipahami sebagai
kecenderungannya yang senang pada kopi. Oleh karena itu, guru dapat melakukan
observasi terhadap peserta didik yang dibinanya. Hasil observasi dapat
dijadikan umpan balik dalam pembinaan.[13] Adapun instrumen yang digunakan dalam
observasi ini berupa lembar observasi dengan model skala penilaian atau rating
scale.
Selanjutnya, penilaian
diri adalah suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian
diri dapat digunakan untuk mengukur kompetensi kognitif, afektif, dan
psikomotor.[14] Instrumen yang digunakan berupa lembar
pengamatan peserta didik (model skala likert). Menurut Sugiyono, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial.[15]
Melalui skala ini, responden diminta untuk melengkapi kuisioner sesuai dengan
tingkat persetujuannya.
D.
Bentuk Instrumen Penilaian Sikap Tanggung
Jawab
Berikut adalah
bentuk instrumen penilaian sikap tanggung jawab dengan teknik observasi dan penilaian
diri.
1. Lembar
Observasi (dengan rating scale)
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
tanggung jawab. Berilah tanda cek (√) pada kolom sesuai sikap tanggung jawab
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut.
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik :
Kelas :
Tanggal Pengamatan :
No
|
Pernyataan
|
Skor
|
|||
4
|
3
|
2
|
1
|
||
1.
|
selalu melaksanakan
tugas baik individu maupun kelompok dengan baik
|
|
|
|
|
2.
|
menerima
resiko dari tindakan yang dilakukan
|
|
|
|
|
3.
|
tidak menyalahkan/menuduh
orang lain tanpa bukti yang akurat
|
|
|
|
|
4.
|
selalu mengembalikan
barang yang dipinjam
|
|
|
|
|
5.
|
berani mengakui
dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
|
|
|
|
|
6.
|
selalu menepati
janji
|
|
|
|
|
7.
|
tidak pernah menyalahkan
orang lain karena tindakan dirinya sendiri
|
|
|
|
|
8.
|
selalu melaksanakan
apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
|
|
|
|
|
9.
|
saya melakukan
pekerjaan/tugas sebaik mungkin dengan hasil yang maksimal
|
|
|
|
|
10.
|
selalu berpikir sebelum berbuat
|
|
|
|
|
11.
|
selalu membersihkan atau membereskan segala sesuatu yang digunakan
sekalipun tanpa ada orang lain yang melihatnya.
|
|
|
|
|
Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1-4. Penghitungan skor akhir menggunakan rumus
= skor akhir
Selanjutnya, peserta didik memperoleh nilai dengan ketentuan berikut.
Sangat Baik : apabila memperoleh
skor 3,20-4,00 (80-100)
Baik : apabila
memperoleh skor 2,80-3,19 (70-79)
Cukup : apabila
memperoleh skor 2,40-2,79 (60-69)
Kurang : apabila
memperoleh skor kurang dari 2,40 (< 60%)
2. Skala Likert
Penilaian Diri
Nama Peserta
Didik :
Kelas :
Semester/tahun
pelajaran :
Petunjuk:
Bacalah semua pernyataan dengan teliti
kemudian berilah tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan keadaanmu yang
sebenarnya.
Keterangan:
SS= sangat
setuju, S= setuju, KS= kurang setuju, TS= tidak setuju.
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
1.
|
saya selalu melaksanakan
tugas baik individu maupun kelompok dengan baik
|
|
|
|
|
2.
|
saya mau menerima
resiko/sanksi dari tindakan yang saya lakukan
|
|
|
|
|
3.
|
saya tidak
menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
|
|
|
|
|
4.
|
saya selalu mengembalikan
barang yang dipinjam
|
|
|
|
|
5.
|
saya berani mengakui
dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
|
|
|
|
|
6.
|
saya selalu menepati
janji
|
|
|
|
|
7.
|
saya tidak pernah
menyalahkan orang lain karena tindakan kesalahan saya sendiri
|
|
|
|
|
8.
|
saya selalu melaksanakan
apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta.
|
|
|
|
|
9.
|
saya melakukan pekerjaan/tugas
sebaik mungkin dengan hasil yang maksimal
|
|
|
|
|
10.
|
saya selalu berpikir sebelum berbuat
|
|
|
|
|
11.
|
saya selalu membersihkan atau membereskan segala sesuatu yang digunakan
sekalipun tanpa ada orang lain yang melihatnya.
|
|
|
|
|
Keterangan:
Keterangan
|
Skor Positif
|
Skor Negatif
|
Sangat Setuju
|
4
|
1
|
Setuju
|
3
|
2
|
Kurang Setuju
|
2
|
3
|
Tidak Setuju
|
1
|
4
|
*Pedoman penskoran (sama dengan penskoran di
lembar observasi)
[3] Muhammad Yaumi, Pendidikan Karakter Landasan Pilar dan Implementasi, (Jakarta:
Prenadamedia, 2014), hal. 72.
[5] Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: PT Syamil
Cipta Media, 2007), hal. 560.
[10] Tim
Penyusun, Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan untuk
Sekolah Menengah Pertama, (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Pertama, 2017), hal. 50.
[12]
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian
Hasil Belajar Oleh Guru dan Satuan Pendidikan, hal. 14.
[13]
Hamzah B. Uno, Assesment Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012),
hal. 30-31.
[15] Sugiyono, Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 93.