Nama : Ummu Mawaddah
Kelas : PAI D
NIM : 11410189
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan :
Madrasah Tsanawiyah
Mata Pelajaran : Sejarah Kebudayaan Islam
Kelas / Semester : VIII/1
Pertemuan ke :
2 (dua)
Jumlah Pertemuan : 20
menit
I.
Standar Kompetensi:
Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
II.
Kompetensi Dasar:
1.1 Menceritakan Sejarah berdirinya Daulah Abbasiyah
III.
INDIKATOR
Menjelaskan proses terbentuknya Bani Abbasiyah
IV.
Karakter yang
dikembangkan
1.
Rasa ingin tahu
2.
Kerja Keras
3.
Disiplin
V.
Tujuan
Pembelajaran
Dengan strategi index card match dan strategi guided note-taking, peserta
didik dapat menyebutkan tokoh yang berperan dalam proses berdirinya Bani
Abbasiyah
VI.
Materi
Sejarah berdirinya Bani Abbasiyah, cakupannya:
·
Proses
terbentuknya Bani Abbasiyah
VII.
Pendekatan/
Metode/ Strategi
a.
Pendekatan : rasional, etis,
b.
Metode/strategi : tanya jawab/interacitve lecturing,
Index card
match, Guided Note- Taking
VIII.
Langkah
pembelajaran
a.
Kegiatan awal
§ Peserta didik menjawab salam yang diucapkan oleh guru
§ Peserta didik bersama-sama guru membaca doa belajar yang dipimpin
oleh ketua kelas
§ Peserta didik menjawab panggilan dari guru
§ Peserta didik mendengarkan kisah yang mengandung pencerahan/
motivasi dari guru
§ Peserta didik menjawab pertanyaan guru seputar materi yang telah
disampaikan pada pertemuan sebelumnya secara lisan
§ Peserta didik menyiapkan selembar kertas untuk menjawab pertanyaan
yang disampaikan oleh guru terkait dengan materi yang akan disampaikan
§ Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran yang dijelaskan oleh
guru
b.
Kegiatan inti
Eksplorasi:
§ Peserta didik menerima dan membaca handout dari guru
§ Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru mengenai mekanisme
pembelajaran yang akan dilaksnakan
§ Masing-masing peserta didik mendapatkan satu kartu yang isinya bisa
berupa pertanyaan, bisa juga sebuah jawaban
Elaborasi
§ Peserta didik diperintahkan untuk mencari kartu pasangan mereka.
§ Peserta didik mencari tempat duduk bersama setelah menemukan pasangan
mereka dan tidak diperbolehkan memberitahu pasangan lain tentang apa yang ada
di kartu mereka
§ Tiap pasangan membacakan kuis kepada siswa yang lain dengan membaca
keras-keras pertanyaan mereka dan menantang siswa lain memberikan jawabannnya.
Konfirmasi
§ Peserta didik mendapatkan apresiasi dari guru
§ Peserta didik mendengarkan penjelasan lanjutan dari guru terkait kegiatan
pencocokan kartu
§ Peserta didik dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan
c.
Kegiatan akhir
§ Peserta didik membuat rangkuman/simpulan materi proses terbentuknya
Bani Abbasiyah dengan bimbingan guru (Guided Note-Taking)
§ Salah satu peserta didik membacakannya di depan kelas
§ Peserta didik mendengarkan refleksi pembelajaran yang disampaikan
oleh guru dengan meninjau ulang topik
§ Peserta didik mendapatkan umpan balik dari proses dan hasil
pembelajaran
§ Peserta didik mendapatkan tugas rumah dari guru
§ Peserta didik mendapatkan informasi dari guru berupa materi yang
akan dipelajari pada pertemuan yang akan datang
§ Peserta didik dan guru membaca doa akhir pelajaran yang dipimpin
oleh ketua kelas
§ Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh guru
IX.
Penilaian
1.
Teknik
penilaian: Tes dan Non tes
a.
Tes : Lisan
b.
Non Tes : Penugasan
2.
Bentuk
Instrumen:
a.
Tes Lisan:
1)
Siapakah
pendiri sekaligus khalifah pertama Dinasti Abbasiyah?
2)
Kapan Dinasti
Abbasiyah didirikan dan berapa tahun masa kekuasaannya?
3)
Jelaskan
langkah-langkah Bani Abbas dalam mendirikan Bani Abbasiyah secara singkat!
b.
Tugas Kelompok
1)
Diskusikan
proses berdirinya Bani Abbasiyah dengan temanmu!
3.
Jawaban
1) Pendiri sekaligus khalifah pertama
Dinasti Abbasiyah adalah Abul Abbas Ash-Shaffah
2) Langkah-langkah Bani Abbas dalam
mendirikan Bani Abbasiyah, yaitu:
a.
Membentuk gerakan di bawah
tanah dengan
melakukan
propaganda
(menyusun
kekuatan
secara diam-diam)
b.
Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Bani Abbas tidak memperlihatkan
sikap bermusuhan
dengan
Bani Umayyah
atau siapapun.
c.
Menggunakan nama Bani Hasyim (Ahlul Bait). Hal ini dimaksudkan
agar mendapat simpati umat dan dukungan dari kelompok pendukung
Ali (Syiah).
d.
Menjadikan
Khusrasan sebagai pusat kegiatan gerakan Bani Abbas yang dipimpin oleh Abu
Muslim Al-Khurasani
3)
Dinasti
Abbasiyah didirikan tahun 132 H/750 M.
Masa
pemerintahannya yaitu kurang lebih selama lima abad.
X.
Media Pembelajaran
Alat/
bahan : Alat tulis, kartu indeks,
kertas HVS, handout
XI.
Sumber belajar
1.
Buku SKI kelas
VII (Tatang H., 2008, Sejarah Kebudayaan Islam untuk Madrasah Tsanawiyah
kelas VIII, Bandung: Armico, hal. 2.)
2.
Irwan Setiawan,
2009, Ayo Mengenal Sejarah Kebudayaan
Islam Madrasah Tsanawiyah kelas VIII, Jakarta: Erlangga, hal. 4-9)
Yogyakarta, 17 Oktober 2013
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru
Mata Pelajaran
Dr. H. Dangan
Surono, M. Si Ummu Mawaddah
NIP. 19930711 200908 1 002 NIM. 11410189
Lampiran Materi Pelajaran
Proses
Terbentuknya Dinasti Abbasiyah
Dinasti ini didirikan oleh Abu Abbas As-Saffah (As-Saffah berarti
penumpah darah, Ia diberi gelar ini karena memiliki kemauan yang keras dan
tidak segan-segan untuk menumpahkan darah guna mewujudkan keinginannya).
Langkah-langkah Bani Abbas untuk
mendirikan Daulat Abbasiyah :
1.
Membentuk gerakan di bawah tanah dengan melakukan propaganda (menyusun
kekuatan secara diam-diam) dengan
tokohnya antara lain :
-Muhammad Al-Abbas
-Ibrahim Al Imam
-Abu Muslim Al-Khurasani
Dari ketiga tokoh propaganda tesebut Abu
Muslim Al Khurasani merupakan propagandis yang paling sukses dan terkenal.
2.
Menerapkan politik bersahabat, artinya keturunan Bani Abbas tidak memperlihatkan
sikap bermusuhan dengan Bani Umayyah atau siapapun.
3.
Menggunakan nama Bani Hasyim (Ahlul Bait). Hal ini dimaksudkan agar
mendapat simpati umat dan dukungan dari kelompok pendukung Ali (Syiah).
4.
Menjadikan Khurasan sebagai pusat kegiatan gerakan Bani Abbas yang
dipimpin oleh Abu Muslim Al-Khurasani.
Strategi ini ternyata berhasil menghimpun
kekuatan besar dan dahsyat yang tidak bisa dibendung lagi oleh golongan manapun
juga. Dalam perjuangannya untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah, para tokoh pendiri
Dinasti ini menerapkan cara kepemimpinan yang bersifat kolektif
(kolegial leadership), namun tertutup dengan gerakan bawah tanah. Para tokoh
pendiri Dinasti Abbasiyah menetapkan tiga kota sebagai pusat kegiatan, yaitu : Humaymah
sebagai pusat perencanaan organisasi, Kufah sebagai kota penghubung dan Khurasan
sebagai pusat gerakan praktis
Proses berdirinya Dinasti Abbasiyah
dimulai dari tahap persiapan dan perencanaan
yang dilakukan oleh Ali bin Abdulloh bin Abbas. Gerakan bawah tanah dan
propaganda untuk mendirikan Dinasti Abbasiyah ini dimulai ketika Dinasti
Umayyah berada di bawah kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz (717-720 M). Pada waktu itu
Umar bin Abdul Aziz memimpin dengan adil. Negara dalam keadaan aman, tentram
dan stabil. Ia juga menerapkan persamaan
hak kepada seluruh warga negara. Kondisi ini memberi peluang pada Bani Abbas
untuk menyusun kekuatan dengan melakukan gerakan bawah tanah dan propaganda di
kota Al Humaymah
Peluang emas yang dimiliki Bani Abbas
untuk merebut kekuasaan Bani Umayyah itu terjadi pada masa Kholifah Marwan Bin
Muhammad (127 – 132 H /745 – 750 M) yakni kholifah Bani Umayyah terakhir, di
mana waktu itu pemerintahan Dinasti Umayyah mencapai puncak kekacauan yang
sulit diatasi. Pemimpin gerakan Bani Abbasiyah pada waktu itu adalah Muhammad
bin Ali (wafat tahun 743 M) kemudian diteruskan anaknya Ibrahim Al-Imam dengan
mengangkat Abu Muslim Al Khurasani sebagai panglima perang.
0 comments:
Post a Comment