KONSEP SABAR DAN ADIL DALAM KEHIDUPAN
Disusun guna
memenuhi tugas Mata Kuliah Akhlak dan Pembelajarannya
Dosen Pengampu:
Dr. Mahmud Arif, M. Ag
Disusun Oleh:
Ummu Mawaddah
11410189
PAI B
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2013
KONSEP SABAR
DALAM KEHIDUPAN
A. Wawancara
Narasumber: Sdri. Muta’assyifah
Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Santri kelas 1 Marhalah 3 Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri
Pondok Pesantren Nurul Ummah Putri Kotagede Yogyakarta
B. Hasil Wawancara
(Diawali dengan Muqaddimah)
Ummu : “Selamat
Malam Mbak Syifa, apa yang dimaksud dengan ‘sabar menurut Mbak?”
Mbak Syifa : “Selamat
Malam juga, ‘Sabar’ menurut saya bukan
hanya
Sekedar
menahan hawa nafsu, akan tetapi sabar itu menahan ketika kita punya musibah dan masalah dan belum
mendapat jawaban yang
meyakinkan apakah harus ke A atau ke B. Jadi , kesimpulannya
adalah bahwa sabar adalah proses penantian
pada sesuatu
yang kita harapkan dan masih menggantung kejelasannya. Lebih
lanjut Allah menjelaskan dalam QS. Al Imron ayat 104”
Ummu : “Menurut
Mbak sendiri, apakah sabar itu ada batasannya?”
Mbak Syifa : “Ya, kalau
menurut saya, sabar pasti ada batasannya. Kenapa? karena kejenuhan yang dialami oleh
seseorang yang menanti, pasti akan
muncul. Jadi, setiap orang akan mengalami kejenuhan dan pada saat itulah kesabaran bisa
dikatakan terbatas. Dikatakan tidak terbatas
kecuali jika dalam menanti sesuatu, seseorang akan menikmati
dan tidak pernah merasa bosan ataupun lelah.”
Ummu : “Batasan
sabar itu kira-kira dalam hal apa saja ya, Mbak?”
Mbak Syifa : “Sabar itu
tentu harus dalam segala hal”
Ummu : “Kalau
begitu, Apa saja hikmah yang dapat kita ambil dari bersabar?”
Mbak Syifa : “Setiap kita
melakukan sesuatu, pasti ada hasilnya. Begitu pun jika kita mau bersabar, maka Allah akan
memberikan balasan atas kesabaran
yag telah kita lakukan. Jadi, kesabaran tersebut nantinya tidak akan
tersia-siakan. Nah, jika kita memiliki harapan, namun yang kita dapatkan tidak sesuai
dengan harapan, bukan berarti Allah
tinggal diam. Allah justru akan mengganti dengan sesuatu yang lain, yang terbaik bagi kita. Dan
Allah tidak akan membebani hambaNya
kecuali sesuai dengan kemampuannya.”
Ummu :
“Terimakasih dan selamat malam, Mbak”
C. Konsep Sabar
Kata sabar
berarti menahan diri atau mengendalikan diri. Ketika seseorang berkata, “Saya
penyabar” berarti ia telah mampu mengendalikan diri. Mampu menahan diri dari
maksiat berarti “menutup semua pintu kemaksiatan”.
Kata sabar
disebut dalam alquran lebih dari 90 kali. Hal ini tidak terjadi pada karakter
yang lain. Kata ini dituturkan jauh lebih banyak daripada kata jujur (shidq) dan terpercaya (amanah). Tentulah
penyebutan yang banyak ini menyiratkan maksud yang mendalam.
Jenis sabar ada
tiga yaitu:
1.
Sabar menahan diri dari segala bentuk kemaksiatan
2.
Sabar menghadapi musibah
3.
Sabar dalam menjalani variasi ketaatan
Sabar itu
tercipta dari beberapa prinsip dasar dalam agama haif ini. Sabar juga penting
untuk dimiliki. Ia bisa memasuki segala sisi kehidupan manusia. Inilah
kelebihan sabar.
Sabar adalah
menahan diri untuk melakukan keinginan dan meninggalkan larangan Allah swt.
Sabar juga bersikap tegar dan kukuh dalam menjalankan ajaran Islam ketika
muncul dorongan nafsu, ketegaran yang dibangun di atas landasan al-Qur’an dan
as-Sunah. Sabar juga berarti puncak sesuatu. Orang yang memiliki kesabaran akan
sampai pada puncak kemuliaan. Allah telah memuji orang-orang yang sabar dan
menyebutkan mereka dalam firmannya. (QS. Az-Zumar: 10).
Rasulullah saw.
mengajarkan sifat sifat sabar dengan meninggalkan sifat mengeluh dalam hadits
Qudsi. Allah swt. Berfirman: “Kesabaran adalah salah satu dari perbendaharaan
syurga”. Berbicara mengenai keimanan, keimanan adalah kesabaran dan kemurahan.
Ali bin Abi
Thalib Ra berkata: “Sungguh tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki
kesabaran.” Karena itulah Syekh Abu Nashr mengungkapkan bahwa spiritual sabar
adalah spiritual yang mulia. Menurut al-Junaidi, sabar adalah memikul semua
beban berat sampai habis saat-saat yang tidak diinginkan.
Kedudukan seseorang ditentukan dari kualitas sabarnya.
Tingkatan orang
yang sabar:
1.
Mutashabir (orang yang berusaha sabar)
2.
Shabir (orang yang sabar)
3.
Shabar (orang yang sangat sabar). Kesabaran tersebut demi Allah,
krena Allah, dan dengan Allah.
Sabar, kunci
keberaaan alam semesta.
Sekarang kita
mulai memusatkan pikiran pada seluruh
makhluk Allah. Janin dalam rahim ibu harus melewati beberapa tahap dan tidak
bisa terjadi begitu saja. Tanaman juga tumbuh secara bertahap. Matahari terbit
dan juga tenggelam. Kesimpulannya sabar bukan semata-mata karakter manusia.
Bahkan ia telah menjadi kunci alam semesta. Luar biasa! Seluruh alam semesta terjadi
melalui sabar dan proses.
KONSEP ADIL
DALAM KEHIDUPAN
A. Wawancara
Narasumber: Nur Khayati
Santri kelas II Marhalah II Madrasah Diniyah Nurul Ummah Putri
Kotagede Yogyakarta
Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Bimbingan dan Konseling dalam Islam
B. Hasil Wawancara
(diawali dengan muqaddimah)
Ummu : ”Apa
pengertian adil menurut Anda?”
Nur : “Adil
adalah suatu pemberian yang diberikan pada seseorang tau pun sekelompok orang secara sama
rata atau seimbang antara satu
dengan yang lain, tidak berat sebelah atau tidak memihak pada salah satu.”
Ummu : “Oh,
begitu. Apakah adil itu penting Mbak?”
Nur :
“menurut saya sangat penting karena dengan kita berbuat adil kita kan merasa nyaman pada
siapa saja dalam artian tidak membeda bedakan
antara sesama. Jika kita tidak adil maka dapat menimbulkan
kecemburuan sosial dan itu pun dampaknya bisa berkembang dari iri,
dengki dan seterusnya. Akan tetapi berbeda dengan
sifat adil yang diberikan Allah pada hambaNya dengan sifat adil manusia pada manusia lainnya.
Hal tersebut jelas karena ada
sifat kuasa (qudrat) juga pada sang Khaliq dengan hambaNya.”
Ummu : “Lalu,
bagaimanakah perilaku orang yang adil?”
Nur : “Orang
yang adil akan berbuat dengan tidak pilih kasih, semuanya disamaratakan atau
tidak membeda-bedakan terutama dalam
pemberian suatu barang. Hanya saja jika dalam hal kasih sayang mungkin ada tingkatannya
antara keluarga denngan tetangga
atau pun masyarakat contohnya pada orang tua tentu mereka
akan dinomorsatukan dari yang lainnya, karena adil juga ada tingkatannya.”
Ummu : “Apa saja
sih hikmah atau nilai positif berbuat adil?”
Nur : “Di
antaranya yaitu terhindar dari rasa iri dan cemburu. Dengan adil, semuanya
dianggap sama jadi dapat memupuk rasa nyaman, tenteram
dan bahagia.”
Ummu : “Bagaimana
cara menerapkan adil dalam kehidupan sehari-hari, Mbak?”
Nur : “Adil
identik dengan pemberian sama rata pada sebuah barang mungkin dari hal tersebut kita dapat
melatih untuk bersikap adil sejak
dini. Begitu juga antara pertemanan atau pun kasih sayang dengan yang lain,
karena hal itupun juga menunjukkan sikap adil bagi pribadi seseorang.”
C. Konsep Adil
Adil berasal dari
kata ‘adl (mashdar ‘adala ya’dilu). Kamus-kamus bahasa Arab menginformasikan
bahwa kata ini pada mulanyaberarti “sama”.
Adil dalam arti seimbang dan sepattnya berlawanan dengan zalim.
Sebab, adil ialah menempatkan sesuatu pada tempatnya; sedangkan zalim ialah
menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Menurut
al-Ghazali, hakikat adil adalah ialah keseimbangan antara sesuatu yang lebih
dan yang kurang. Timbangan yang berat sebelah dikatakan tidak adil karena yang
satu lebih dan yang lainnya kurang. Al-quran memandang bahwa keadilan merupakan
inti ajaran islam yang mencakup semua aspek kehidupan manusia. Prinsip keadilan
yang dibawa Al-Qur’an sangat kontekstual dan relevan untuk dterapkan dalam
kehidupan beragama, berkeluarga, dan bermasyarakat.
Perilaku orang
bersikap adil antara lain adalah:
1.
Bertindak bijaksana dalam memutuskan perkara antara orang-orang
yang berselisih. Perilaku ini tampak dalam keputusan hakim yang tidak memihak
atau berat sebelah.
2.
Bertindak arif dan bijaksama dengan mengedepankan musyawarah untuk
menengahi perselisihan antar dua kelompok atau lebih dalam masyarakat.
3.
Tidak mengurangi timbangan dan takaran. Perilaku ini muncul dapat
muncul dari seorang pedagang yang jujur dan adil.
4.
Bekerja secara optimal untuk mrngatur berjalannya tata kelola
pemerintahan yang baik.
5.
Belajar secara maksimal dan sungguh-sungguh agar semua potensi
dapat berkembang baik.
6.
Bekerja secara profesional untuk kepentingan sendiri, dan
masyarakat.
7.
Membantu fakir miskin dan tolong menolong dengan sesama.
Nilai-nilai
positif berbuat adil yaitu:
1.
Keadilan membawa pada ketentraman hidup.
2.
Keadilan membawa kepada kedamaian serta menghilangkan permusuhan
3.
Keadilan meninmbulkan kepercayaan dalam transaksi jual beli dan
perdagangan.
4.
Keadilan membawa pada ketentraman dan kesejahteraan rakyat
5.
Keadilan dapat memacu prestasi dan semangat belajar.
6.
Keadilan menimbulkan kebaikan dan manfaat bagi diri sendiri dan orang
lain.
Cara
membiasakan berbuat adil dalam kehidupan sehari-hari
1.
Menyadari pentingnya keadilan di dalam kehidupan manusia, baik
yangn menyangkut konsep keteraturan dan keseimbangan alam semesta maupun yang
berkaitan langsunng dengan kemaslahatan kehidupan manusia.
2.
Memahami nilai-nilai positif yang terkandung dalam prinsip
keadilan, seperti kedamaian dan kenyamanan
hidup serta hilangnya kebencian dan permusuhan di antara sesama manusia.
3.
Berusaha mempraktikan perilaku keadilan untuk diri sendiri seperti
belajar maksimal sebagai sebuah keadilan untuk potensi dan bakat yang diberikan
Tuhan untuk ditimbuhkmbangkan.
4.
Berusaha mempraktikkan keadilan kepada orang lain , misalnya dengan
bersikap adil ketika menimbang dan menakar sesuatu.
5.
Sebagai murid, guru, pekerja, atau wiraswasta, berusaha menerapkan
nilai-nilai keadilan dalam belajar, mengajar, bekerja, atau berusaha.
6.
Sebagai anak, berusaha mentaati perintah orang tua dan sebagai
orang tua selalu berusaha untuk tidak pilih kasih terhadap anak-anaknya.
KLARIFIKASI:
Setiap orang
memiliki pandangan yang berbeda terhadap sesuatu, begitu pun dalam
menyikapinya. Sabar menurut saya adalah menahan diri untuk tidak putus asa.
Sabar mencerminkan sikap yang tenang dan tidak gegabah. Adapun hikmah di balik
sikap sabar yaitu akan semakin disayang oleh Allah swt. dan memiliki berbagai
keutamaan dari Allah maupun kedudukan yang baik di antara makhlukNya.
Adil menurut saya yaitu tidak berat sebelah serta menempatkan
sesuatu pada tempat yang semestinya. Adil akan menjadikan hidup semakin
bermakna dan terhindar dari rasa iri orang-orang yang ada di sekitar kita.
0 comments:
Post a Comment