GARA-GARA
HP KAMERA
Ayahku menemukan HP di pinggir jalan sewaktu
pulang dari kelurahan. Barangnya masih bagus, bahkan fiturnya lengkap. HP ini
pernah aku lihat di televisi dan dipakai oleh Raffi Ahmad dalam salah satu
sinetronnya. Kelihatannya mahal dan pemiliknya tentu saja orang kaya. Atau,
bisa jadi Rafi Ahmad lah pemiliknya. Barangkali tadi terjatuh dalam perjalanan
menuju tempat shooting. Ah, tiba-tiba aku sok tahu. Tapi kalau iya.... Wah, Aku
tersenyum geli, membayangkan Raffi Ahmad kebingungan karena HP nya menghilang.
Lalu muncul di acara Kiss Sore dibarengi sayembara.
“Barang siapa menemukan HP saya, maka akan saya
jadikan pacar kedua” begitu kira-kira Raffi Ahmad mengumumkan di banyak media,
bahkan bisa jadi muncul di Koran Kompas atau Suara Merdeka. Tapi, kenapa harus
pacar kedua ya? Aku cemberut. Makin cemberut ketika angan-anganku ternyata
terlalu jauh. Lho, kenapa tidak aku buka saja HP ini. Bodoh, makiku kesal.
Akhirmya kuputuskan untuk membuka HP misterius yang ada di genggamanku, dan
ternyata basah oleh keringat. Menu pertama yang ingin aku lihat adalah gallery.
Aku ingin tahu foto pemilik HP ini. Mendadak jantungku berdegup kencang. Pertanyaan
berkecamuk di dalam benakku. Raffi Ahmad atau bukan ya? Kalau bukan, minimal Olga
deh gak papa. Kan sama-sama tenarnya. Sama-sama tajirnya. Ups.....
“Oh.....” aku terpekik. Ya ampun, ternyata ini
lebih ganteng dari Raffi Ahmad. Sebelumnya, maaf ya Raffi Ahmad, kali ini kamu
lewat. Tak henti-hentinya aku memuji ketampanan lelaki pemilik HP yang bak
artis Korea.
“Bagaimana aku bisa menghubungimu ya?” tanyaku
di hadapan foto tampan itu.
Ayahku tiba-tiba sudah berada di sampingku,
tersenyum lebar. Aduh, sial. Ternyata dari tadi beliau mengawasi gerak-gerikku
yang nampak aneh.
“Cari saja nomor yang ada di inboxnya.
Nanti kamu sms. Terus, ajak saja ketemuan. Di mana kek, pantai atau
kafe. Lumayan kan, siapa tahu jodoh. Kamu belum punya pacar, to? Udah
dua puluh empat lho ya. Saatnya nikah.” terang ayahku panjang lebar. Bagus juga
idenya. Aku hanya nyengir kuda.
“Mana foto-fotonya. Tadi ayah belum sempet liat.”
Ayahku merebut HP itu dari tanganku. Dengan cekatan, tangan beliau menggeser
satu persatu foto yang ada di dalam folder. Wah, ayahku gaul juga. Aku saja
masih seret memakai HP layar sentuh model begitu.
“Gantengnya. Ck.ck.ck. Pokoknya besok pagi kamu
harus ketemuan. Apa perlu ayah temani?” tanya ayahku bersemangat.
Aku tersenyum membayangkan pertemuan besok
pagi. Laki-laki itu pasti tampan, kaya, dan tentu saja akan menjadikanku
sebagai pacarnya seperti dalam sinetron-sinetron. Kok bisa ya aku seberuntung
ini.
***
Pergantian hari terasa sedikit lebih lama dari
biasanya. Apakah Tuhan sengaja memperlambat waktu untuk menguji kesabaranku?
Bisa jadi. Beruntung, penantianku tidak sia-sia. Tadi malam aku berhasil
meng-sms salah satu teman yang ada di kontaknya, bahkan bicara langsung dengan
pemilik HP yang ternyata sedang bersama temannya itu. Dari suaranya saja, aku sudah
bisa menyimpulkan bahwa dia tampan, rupawan, dan tentu saja anak orang kaya.
Aku semakin tidak sabar.
Pagi ini aku siap menunggunya di sebuah kafe
terkenal sambil sesekali merogoh saku baju untuk mengambil cermin. Sekelilingku
masih sepi. Barangkali aku adalah pengunjung pertama kafe yang baru buka ini.
Alunan musik belum juga terdengar membuatku seolah mati kutu berdiam sendirian.
Hanya pegawai kafe yang dari tadi melirikku dengan tatapan menggoda. Biarlah,
aku rela menunggu asalkan bisa bertemu calon pacar impianku.
Setelah hampir satu jam, akhirnya dia datang.
Ya ampun, penonton kecewa. Ternyata dia tak setampan yang aku kira.
Penampilannya saja menyeramkan karena beberapa bagian tubuhnya dipenuhi oleh
tato berwarna biru. Ada sederet jenis binatang bahkan buah-buahan seperti nenas
dan jeruk bali terlukis di sekitar lengannya. Sejak pertama melihatku tadi, ia
sudah senyam-senyum senang. Barisan giginya ia perlihatkan bagaikan artis iklan
odol yang kerap muncul di tivi-tivi. Perasaanku berkecamuk antara nyata dan
tidak nyata. Jus Melon yang tadi sudah kupesan terpaksa kuhabiskan karena
harganya mahal. Padahal aku sudah tidak tahan berada di kafe ini. Dia pun
membuka percakapan dengan memperkenalkan dirinya.
“Andre, tapi biasa dipanggil Sule” katanya
sambil mengulurkan tangan.
“Eh. Eh. Aku Nana” kusambut uluran tangan itu
dengan sungkan. Aduh, ternyata dia malah menahan tanganku. Buru-buru kutarik
tetapi genggamanya terlalu kuat. Please. Aku mulai ingin menangis.
“Makasih ya, Na. HP ini hadiah dari bosku
karena kerjaanku bagus.”
Aku melongo. “Kamu kerja apaan?” tanyaku
akhirnya.
“Serabutan sih. Tapi sering-seringnya kerja
bangunan.”
“Terus foto-foto yang ada di HP mu, siapa?”
“Itu anak bos ku. HP ini dulu miliknya,
sekarang udah bosan makanya dikasih aku.”
Duarr.... aku seolah tersambar kilat di pagi
yang teramat cerah ini. Tak kusangka, tak kuduga. Khayalanku sejak kemarin sore
masih saja menjadi khayalan. Aku menyesal dengan kenyataan.
“Sebagai balasannya, kamu mau nggak jadi
pacarku?” lanjutnya sambil memelankan suara.
“Na, na, Nana. Nana bangun” panggilnya setelah
aku terjatuh dari kursi dan pingsan.
****
Kotagede, 30 Desember 2013
By; Mumtazza
Hard Rock Hotel & Casino - MapyRO
ReplyDeleteFind 안산 출장안마 out 동해 출장샵 more about Hard Rock Hotel & Casino in 안성 출장안마 Las Vegas and superb hotel deals from MapyRO. Browse 9396 reviews, 구미 출장안마 112 photos and 1 tip from 1128 visitors. Rating: 출장샵 3.3 · 9396 reviews