PENGEMBANGAN MEDIA PAPAN FLANEL (FLANNEL BOARD) DAN PAPAN BULETIN
(BULLETIN BOARD)
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pengembangan Media Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dosen
Pengampu : Dr. Sukiman, M.Pd.
Disusun Oleh :
Masitoh Ratna Juwita 11410007
Nurul Hidayah 114100
Ummu Mawaddah 11410189
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA (UIN)
YOGYAKARTA
2013
PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang kompleks yang melibatkan berbagai aspek yang saling
berkaitan. Salah satu aspek yang terpenting adalah peran seorang guru. Oleh
karena itu, guru dituntut untuk memiliki dan cakap dalam berbagai kompetensi,
diantaranya adalah kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
kepribadian, kompetensi profesional, dan untuk guru PAI (Pendidikan Agama
Islam) juga dituntut untuk memiliki kompetensi leadership. Kelima kompetensi
tersebut merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi, jadi tidak dapat
dipisahkan satu sama lain.
Dalam
pembelajaran, guru diharuskan untuk menyusun rencana pembelajaran sebagai acuan
dalam proses pembelajaran. Hal ini merupakan bagian dari kompetensi pedagogik.
Dalam
proses pembelajaran jalinan komunikasi terhadap siswa harus terjaga dengan
baik. Cara menjalin interaksi dengan siswa adalah dengan melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran. Hal itu dapat terjadi apabila dalam
mengajar guru dapat menggunakan metode dan strategi pembelajaran aktif serta
menggunakan media pembelajaran yang kreatif.
Ketrampilan
guru dalam menggunakan media pembelajaran yang kreatif adalah salah satu cara
yang jitu untuk menarik minat siswa dalam pembelajaran. Apabila peserta didik
sudah tertarik dengan pembelajaran, diharapkan prestasi dari peserta didik dapat melejit.
Melihat
begitu pentingnya posisi media pendidikan dalam proses pembelajaran, kami
tertarik untuk mengkaji beberapa bagian dari macam-macam media pembelajaran,
yaitu media flanel dan media buletin.
II.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan media papan flanel?
2.
Apa yang dimaksud dengan media papan buletin?
3.
Bagaimana contoh penggunaan media papan flanel dan
papan buletin dalam pembelajaran?
III.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui maksud dari media papan flanel
2.
Untuk mengetahui maksud dari papan buletin
3.
Untuk mengetahui contoh penggunaan media papan
flanel dan papan buletin dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Media Papan Flanel (Flanel Board/flanelgraf)
1.
Pengertian
Papan
flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar yang akan
disajikan dapat dipasang, dilipat, dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai
berkali-kali. Papan flanel termasuk salah satu media pembelajaran dua dimensi,
yang dibuat dari kain flanel yang ditempelkan pada sebuah triplek atau papan
atau gabus. Kemudian membuat guntingan-guntingan flanel atau kertas rempelas
yang diletakkan di bagian belakang gambar.[1]
Papan
flanel adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan
tertentu kepada sasaran tertentu pula. Papan flanel ini dapat menggunakan kain
atau kertas planosecara berlapis. Gambar-gambar atau tulisan yang akan
disajikan dapat dipasang dan dicopot dengan mudah sehingga dapat dipakai
berkali-kali. Selain gambar, di kelas-kelas permulaan sekolah dasar atau taman
kanak-kanak papan flanel ini dipakai untuk menempelkan huruf dan angka-angka.
Karena penyajiannya seketika, selain menarik perhatian siswa, penggunaan papan
flanel dapat membuat sajian lebih efisien.[2]
2.
Macam-macam
Papan
flanel tersedia dalam berbagai variasi warna, murah, dan mudah didapat. Bahan
laken (flet) dengan bulu-bulu halus juga dapat dimanfaatkan sebagai
penggani flanel walaupun biasanya berharga lebih mahal dibandingkan dengan
flanel. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan membedakan warna,
pengembangan perbendaharaan kata-kata, dramatisasi, mengembangkan konsep,
memberi kesan tentang pokok-pokok cerita, membuat diagram, grafik dan
sejenisnya.[3]
3.
Tujuan Pembuatan
Tujuan Pembuatan
papan flanel, yaitu:[4]
a)
Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan
membedakan warna, pengembanganperbendaharaan kata-kata, dramatisasi,
mengembangkan konsep, memberi kesan tentang pokok-pokok cerita, membuat
diagram, grafik dan sejenisnya
b)
Membantu pengajar untuk menerangkan bahan pelajaran
c)
Mempermudah pemahaman pembelajar tentang bahan
pelajaran
d)
Agar bahan pelajaran lebih menarik
4.
Kelebihan dan kelemahan
Kelebihan menggunakan
papan flanel yaitu:
a)
Gambarnya bisa dipindahkan dengan mudah sehingga
siswa bisa lebih antusias untuk ikut aktif secara fisik dengan cara memindahkan
objek gambar yang ditempelkan.
b)
Gambar-gambar yang ada bisa ditambah dan dikurangi
dengan mudah dari segi jumlahnya, termasuk juga susunannya.
c)
Pola pengajaran dan pembelajaran bisa disusun sesuai
dengan kebutuhan, baik itu secara individu maupun kelompok.[5]
d)
Menarik perhatian peserta didik
e)
Memudahkan guru menjelaskan materi pelajaran.
Adapun kelemahannya,
yaitu:[6]
a)
Memerlukan waktu yang lama untuk mempersiapkan
materi
b)
Memerlukan biaya yang mahal untuk mempersiapkannya
c)
Sukar menampilkan pada jarak yang jauh
d)
Flanel/laken mempunyai daya rekat yang kurang kuat
e)
Pembelajaran akan terasa membosankan bagi siswa yang
memiliki gaya belajar audio atau gaya belajar kinestetik.
5.
Prosedur Pembuatan
Untuk
pembuatan papan flanel sendiri, bahan-bahannya meliputi: Kain
flanel/kertas rampelas/laken, papan/triplek/gabus, lem, gunting, paku, dan
gambar atau materi yang akan diajarkan. Sementara itu, cara pembuatan papan
flanel yaitu:[7]
1)
Siapkan papan/triplek/gabus (pastikan ukuran papan
tersebut kurang lebih 50x75 cm)
2)
Tempelkan kain flanel/kerta srampelas/laken pada
papan
3)
Kumpulkan gambar yang sesuai dengan bahan yang akan
diajarkan
4)
Gambar yang akan digunakan di bagian belakangnya
ditempelkan kain flanel/kertas rampelas/laken kemudian gambar tersebut
ditempelkan pada papan sehingga gambar tetap melekat pada papan flanel.
6.
Cara Penggunaan
Langkah-langkah
dan cara penggunaan papan flanel dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai
berikut:[8]
1)
Gambar yang telah diberikan kain flanel disiapkan
terlebih dahulu
2)
Siapkan papan flanel dan gantungan papan flanel
tersebut di sepan kelas atau pada bagian yang mudah dilihat oleh pembelajar.
3)
Ketika guru akan menerangkan bahan pelajaran dengan
menggunakan gambar, maka gambar dapat ditempelkan pada papan flanel yang telah
dilapisi kain flanel.
7.
Proses Persiapan Penggunaan
1)
Persiapan diri: tentukan pokok pembelajaran yang
disesuaikan dengan penggunaan media flanelgraf. Materi-materi yang akan
disampaikan perlu dicatat pokok-pokoknya sehingga guru tidak keluar dari materi
yang disampaikan.
2)
Siapkan peralatan: peeriksa gambar-gambar juga
perekat yang terdapat pada bagian belakangnya. Hal ini perlu dilakukan untuk
memastikan kondisi gambar dapat direkatkan dengan baik, jika rekatnya sudah
tidak kuat maka perlu diperbaiki agar tidak jatuh saat terpasang.
3)
Siapkan tempat penyajian: hal-hal yang berkaitan
dengan tempat di antaranta pencahayaannya apakah cukup terang, posisi papan
flanel harus tepat berada di tebgah-tengah siswa dan dapat dilihat dengan baik
dari semua arah.
4)
Siapkan siswa: karena ukuran flanelgraf tidak
terlalu besar, maka cocok digunakan untuk kelompok kecil misalnya 10, 15,
sampai 30 orang. Dengan demikian siswa perlu ditata secara efektif di antaranya
dengan cara duduk setengah lingkaran.[9]
B.
Media Papan Buletin (Bulletin Board)
1.
Pengertian
Berbeda
dengan papan flanel, papan buletin ini tidak dilapisi kain flanel atau kertas
plano tetapi langsung ditempel gambar-gambar atau tulisan-tulisan. Fungsinya,
selain menerangkan sesuatu, papan buletin dimaksudkan untuk memberithuakn
kejadian dalam waktu tertentu.[10]
Papan
buletin adalah papan yang khusus digunakan untuk memperjelas contoh-contoh
pekerjaan siswa, gambar, bagan, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi.
Biasanya berukuran 160x180 cm. Papan buletin seringkali ditempatkan di aula,
cafetaria, dan kantor, tapi utamanya adalah di dalam kelas. Umumnya kegiatan
perancangan, tata letak, dan pemasangan isi pesan dalam papan buletin itu
menjadi tanggung jawab guru dan siswa.[11]
Oleh karena itu seorang guru dituntut untuk menjadi seorang pendidik yang
kreatif baik dalam menerapkan strategi pembelajaran berikut medianya juga dalam
hal menjalin komunikasi dengan peserta didik agar kegiatan pembelajaran menjadi
interaktif.
2.
Tujuan pembuatan
a)
Memberikan rangsangan pada kondisi kelas hingga
menjadi menarik.
b)
Menciptakan kesiapan terutama umtuk unit kerja yang
baru.
c)
Memberikan jalan keluar bagi siswa berbakat.
d)
Membangkitkan semangat dan moral kelas.
e)
Mengembangkan rasa memiliki dan tanggungjawab dia
antara sesama siswa.
3.
Kelebihan dan kelemahan
Kelebihan dari media
ini adalah sebagai berikut:[12]
a)
Menjadi tempat tampilan berbagai karya anak didik,
sehingga bisa membuat anak didik merasa bangga serta bisa lebih semangat dalam
belajar dan berkarya.
b)
Mempersatukan semangat kelas dengan membangkitkan
rasa memiliki dan tanggung jawab bersama.
c)
Mendorong siswa untuk berkarya dan menciptakan
produk, serta berinisiatif untuk memecahkan masalah.
d)
Berbagai sarana atau ajang kompetisi yang sehat dia
antara anak didik.
Adapun kelemahan
menggunakan papan buletin, yaitu antara lain:[13]
a)
Memerlukan waktu yang lama umtuk mempersiapkan
materi.
b)
Memerlukan biaya yang mahal untuk mempersiapkannya.
c)
Sukar menampilkan pada jarak yang jauh
d)
Pembelajaran menjadi membosankan bagi siswa yang
memiliki gaya belajar kinestetik dan audio.
4.
Prosedur Pembuatan
1)
Bulletinboard hampir sama dangan board biasa
baik blackboard maupun whiteboard baik dari sisi bentuk maupun
ukurannya. Yang membedakannya adalah bahan pada permukaan atasnya. Pada
bulletinboard tidak perlu dengan bahan yang dapat ditulisi dengan kapur atau
spidol whiteboard. Namun dapat berupa papan yang dicat dengan warna yang
sesuai, dilapisi bahan flanel atau karpet atau steryform. Bahan dasar
buletinboard dapat membuat sendiri atau juga dapat membeli yang sudah jadi
dengan ukuran yang standar.
2)
Untuk lebih menarik, perlu dicat dengan warna-warni,
dan pada bagian pinggirnya diberi bingkai yang sesuai supaya kelihatan rapih.
Untuk menjaga keamanan karya yang dipajang, kalau perlu dipasang juga kaca yang
disertai dengan kunci pengamanan.
3)
Berilah judul yang menarik dengan warna yang
mencolok dan ukuran yang besar sehingga terlihat dengan jelas. Judul yang
dimaksudkan adalah judul bulletinboard misalnya “Karya Kita”, “Media Ceria” dan
lain-lain. Kumpulkanlah bahan-bahan berupa gambar, kartun, objek, buku, poster,
dan lain-lain. Siapkan juga alat-alat untuk menempelkannya seperti lem, paku
payung gunting, cat warna.
4)
Tempelkan bulletin board sesuai dengan fungsinya,
jrlas terlihat dari berbagai arah. Dapat ditempelkan di dalam kelas, di depan
kelas, di kantor, atau di jalan keluar masuk ruangan atau koridor. Supaay
terlihat terang, tempatkan di sekitarnya banyak cahaya matahari atau
menggunakan lampu sorot.
C.
Contoh Penggunaan Papan Buletin dalam Pembelajaran
PAI
Papan
flanelbiasa digunakan untuk pembelajaran di kelas-kelas tingkat rendah, seperti
TK atau SD, karena warna-warna yang disediakan oleh kain flanel sendiri dapat
menarik perhatian peserta didik. Contoh penggunaan papan flanel dalam
pembelajaran PAI seperti pengenalan huruf hijaiyah untuk anak-anak TK atau
PAUD.
Dibawah
ini akan disampaikan contoh penggunaan papan flanel dan buletin sebagai media
pembelajaran.
Contoh
penggunaan papan flanel dalam pembelajaran PAI akan kami sajikan dalam bentuk
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Nama
Sekolah : SD N III Gunungan
Kelas/Semester :
II/ Ganjil
Mata
Pelajaran : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Standar
Kompetensi : Mengenal lima rukun Islam
Kompetensi
Dasar : Memahami lima rukun Islam
Indikator
: siswa mampu:
1.
Menjelaskan pengertian rukun Islam
2.
Menyebutkan lima rukun Islam
3.
Menghafalkan lima rukun Islam
Metode
Pembelajaran :
1.
Ceramah
2.
Inquiry
Strategi :
1.
See to galery
2.
Sing a song
Media
Pendidikan : Buku, Papan Flanel dan Papan Buletin
Langkah-langkah Pembelajaran :
a.
Eksplorasi
-
Guru memberikan motivasi pada siswa
-
Guru melakukan review pelajaran lalu kepada siswa
b.
Elaborasi
-
Guru menjelaskan pengertian rukun Islam
-
Guru menyebutkan macam-macam rukun islam dengan
media papan flanel
-
Guru meminta siswa untuk memasangkan gambar yang
sesuai dengan macam-macam rukun Islam dalam papan buletin
c.
Kegiatan penutup
-
Guru mengulangi penjelasan tentang rukun islam
-
Guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu yang
berhubungan dengan rukun Islam.
BAB III
KESIMPULAN
Papan Flanel adalah papan yang
berlapis kain flanel, sehingga gambar yang akan disajikan dapat dipasang,
dilipat dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai berkali-kali. Media flanel
digunakan untuk mengajarkan membedakan warna, pengembangan perbendaharaan kata,
dramatisasi, pengembangan konsep memberi cerita, dan lain-lain. Media flanel
ini biasanya digunakan guru yang mengajar kelas-kelas tingkat rendah atau
sekolah dasar dan taman kanak-kanak.
Dalam penggunaannya, papan flanel
tentu memiliki berbagai kelemahan dan kelebihan, namun ketika kelemahan dapat
dikelola dengan baik, maka media flanel masih bisa digunakan secara maksimal.
Papan buletin adalah papan khusus
yang digunakan untuk mempertunjukkan contoh-contoh pekerjaan siswa, gambar,
poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Papan buletin digunakan untuk
menunjukkan penampilan umum suaru kelas. Oleh karena itu menyajiaannya harus
menarik.
Tujuan dari pembuatan papan
buletin adalah selain untuk merangsang ketertarikan siswa untuk melihat dan
mempelajari apa yang ada dalam papan buletin, juga sebagai media untuk
menyalurkan bakat siswa. Oleh karena itu, pemasangan isi pesan dan perawatan
papan buleti ini menjadi tanggung jawab siswa dan guru.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad,
Azhar, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003.
Indriana,
Dina, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Yogyakarta: Diva Press, 2011.
Sadiman,
Arief S., dkk., Media Pendidikan;
Pengertian, Pengembangan, Pemanfaatannya,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999.
Sukiman,
Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta: Pedagogia, 2011
Susilana,
Rudi dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima, 2008.
[1] Sukiman, Pengembangan
Media Pembelajaran, (Yogyakarta: Pedagogia, 2011), hal. 107.
[2] Arief S.
Sadiman, dkk., (Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan, dan
pemanfaatannya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 48-49.
[3]Sukiman, Pengembangan
Media Pembelajaran..., hal. 107
[5] Dina Indriana,
Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Yogyakarta: Diva Press, 2011), hal.
70-71
[6] Sukiman, Pengembangan
Media Pembelajaran..., hal. 108
[9] Rudi Susilana
dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: Wacana Prima, 2008), hal.
97.
[10] Aref S.
Sadiman, Media Pendidikan...., hal. 49
[11] Sukiman, Pengembangan
Media Pembelajaran..., hal. 110
[12] Dina Indriana,
Ragam Alat Bantu Media Pengajaran..., hal. 72.
[13]Sukiman, Pengembangan
Media Pembelajaran..., hal. 111
0 comments:
Post a Comment